Cari Hasil Tugas

Senin, 08 Agustus 2011

"Janji Setia" cerpen karya Olivia C.S.


Disebuah kota, ada seorang gadis kecil berumur lima tahun, yang terlahir ditengah keluarga yang kaya raya, nama gadis kecil ini ada Mei Lan. Semua teman – teman Mei Lan menyukainya karena ia pintar, cantik, kaya raya dan baik, semua orang berkata bahwa ia adalah orang yang beruntung.
Sedangkan, di sebuah desa kecil didekat sebuah laut, tinggalah seorang gadis kecil berumur lima tahun, gadis ini terlahir di sebuah keluarga sederhana dengan hidup dari apa yang mereka punya, gadis kecil ini bernama Cing Mei. Cing Mei adalah seorang gadis yang pintar, cantik, rajin dan baik hati, mungkin Cing Mei hanya seorang gadis yang terlahir dari keluarga sederhana, karena ia rajin, ia bisa masuk ke sekolah yang bagus di pertengahan kota.
Walaupun Mei Lan memiliki banyak teman, tetapi dari semua temannya itu tidak ada satu orang pun yang mau menjadi teman setianya, semua yang ingin berteman dengan Mei Lan memiliki tujuan tersendiri, Mei Lan belum bisa menemukan teman yang benar – benar tulus ingin berteman dengan temannya.
Mei Lan ingin mencari teman sejati, tetapi ia belum bisa menemukannya, ternyata hal yang sama juga dialami oleh Cing Mei, semua yang ingin berteman dengan Cing Mei hanya ingin memanfaatkan kepintaran Cing Mei, Mei Lan dan Cing Mei mengalami permasalahan yang sama.
Umur mereka pun sudah menginjak umur delapan tahun, walaupun mereka bersekolah di sekolah yang sama, tetapi mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Suatu hari Mei Lan terkena suatu masalah, teman – teman yang selama ini ada didekatnya tidak membantunya sama sekali, malahan yang membantunya adalah Cing Mei, padahal mereka tidak mengenal satu sama lain.
Mei Lan sangat berterima kasih kepada Cing Mei karena telah membantunya, Mei Lan melihat sesuatu yang berbeda dari Cing Mei, ia tulus membantu Mei Lan, padahal mereka tidak saling mengenal satu sama lain, Mei Lan mulai mencari kepribadian Cing Mei.
Seminggu sudah setelah Cing Mei membantu Mei Lan, Mei Lan mencari Cing Mei dan menyuruh Cing Mei untuk datang ke taman didekat sekolah mereka, Cing Mei menyetujuinya, mereka akan bertemu jam empat sore di taman dekat sekolah, Mei Lan tidak mengatakan apa tujuannya mengajak Cing Mei ke taman didekat sekolah mereka.
Tepat jam empat sore, Cing Mei datang ketempat yang sudah mereka tentukan, Mei Lan sudah menunggu disana, Mei Lan berkata “ Cing Mei aku mau berterima kasih kepadamu karena telah membantuku dengan masalahku minggu lalu, selama ini aku selalu mencari teman sejati tetapi aku tidak pernah bisa menemukannya “.
Cing Mei menjawab “ kau sudah berterima kasih berkali - kali padaku, kau tidak perlu sungkan atas apa yang telah aku lakukan padamu, kau sama denganku, tidak bisa menemukan teman sejati, dari dulu aku selalu dimanfaatkan oleh teman – teman sekolah, mereka hanya mau memanfaatkanku “.
Mei Lan tersenyum dan berkata “ itu persamaan kita, kita sama sama mencari teman sejati, selama ini aku berusaha mencarinya dan sekarang aku telah menemukannya, orang itu adalah kau, saat aku didalam masalah kau membantuku dengan tulus, padahal kau tidak mengenalku, malahan, teman – temanku tidak ada yang membantuku. Kau mau menjadi sahabatku ?”
Cing Mei menjawab “ aku membantumu dengan tulus, dan tidak pernah mengharapkan pembalasan seperti ini, tetapi kau benar kita sama - sama mencari sahabat sejati, bukan yang hanya mau memanfaatkan kita, dan aku juga telah menemukan orangnya yaitu kau”.
Mei Lan memberikan Cing Mei sebuah gelang, gelang tersebut tidak hanya dimiliki oleh Cing Mei, tetapi Mei Lan juga memakainya, mereka berjanji akan terus memakainya selama mereka tetap menjadi sahabat, dan selama mereka menjadi sahabat, mereka tidak boleh melepaskan gelang itu. Itu perjanjian mereka yang mereka buat sebagai sahabat.
Sepuluh tahun sudah setelah mereka menjadi sahabat, walaupun banyak yang membicarakan tentang hubungan mereka, tetapi Mei Lan dan Cing Mei tetap bersahabat, mereka tidak peduli apa yang orang lain katakan tentang hubungan mereka, mereka tetap bersahabat.
Ulang tahun Mei Lan sudah semakin dekat, Cing Mei berjanji akan datang kerumah Mei Lan untuk melihat persiapan ulang tahunnya yang ke delapan belas, tetapi Cing Mei tidak datang – datang juga, hal ini membuat Mei Lan khawatir.
Mei Lan merasa ada sesuatu yang salah, Cing Mei selalu menepati janjinya, walaupun tidak bisa datang ia pasti tetap memberi kabar kepadanya, hal ini membuat Mei Lan sangat khawatir, tiga jam sudah Mei Lan menunggu, ia memutuskan untuk pergi kerumah Cing Mei.
Mei Lan sampai di pedesaan tempat dimana Cing Mei tinggal, ia melihat banyak pria membakar rumah – rumah yang ada, dan menyakiti penghuni rumah tersebut yang berani melawan mereka, Mei Lan segera berlari ke rumah Cing Mei yang berada didekat laut.
Mei Lan tidak dapat menemukan Cing Mei dirumahnya, tetapi ia melihat seorang pria mencoba membunuh Cing Mei, Mei Lan segera berlari dan mendorong Cing Mei hingga terjatuh diatas pasir, pria tersebut berusaha menancapkan pisaunya ditubuh Mei Lan.
Cing Mei yang terjatuh melihat bahwa temannya akan dibunuh, ia segera berdiri dan mendorong Mei Lan, tetapi Mei Lan tidak jatuh, Mei Lan melihat pisau itu semakin sekat kepada Cing Mei, Mei Lan berlari dan mendorong Cing Mei sampai Cing Mei benar - benar terjatuh.
Cing Mei melihat pisau tersebut sudah sangat dekat di tubuh Mei Lan, Cing Mei mendorong Mei Lan, dan tubuhnya tertusuk oleh pisau tersebut, Cing Mei terlihat kesakitan, sedangkan pria tersebut menarik pisaunya dari tubuh Cing Mei dan berlari ke arah lain.
Mei Lan berteriak memanggil nama Cing Mei, ketika ia melihat bahwa Cing Mei terjatuh ke atas air laut, dan mengikuti air laut tersebut, Mei Lan segera berlari kearah Cing Mei dan menariknya ke tepi Pantai, darah yang dikeluarkan oleh Cing Mei sangatlah banyak.
Mei Lan memegang gelang yang pernah ia berikan kepada Cing Mei, ketika ia memegang gelang tersebut ia teringat kepada Cing Mei, sahabatnya yang meninggal lima puluh tahun yang lalu, Mei Lan menangis mengingat kejadian yang membuat temannya meninggal, kejadian sederhana yang membuat banyak orang terbunuh, hanya karena tidak boleh tinggal disekitar pantai itu, karena pantai itu akan dijadikan tempat hiburan.
Cing Mei dari atas sana pun melihat Mei Lan yang masih tetap setia dan masih memegang gelang yang mereka gunakan untuk membuktikan persahabatan mereka, ia masih tetap memakainya dan tetap menjadi sahabat terbaik Mei Lan, ia sangat terharu melihat apa yang Mei Lan lakukan, ternyata Mei Lan masih ingat dengan janji yang mereka buat enam puluh tahun yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar